Judul : Unforgettable
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : Gagas Media
Tahun : 2012
Review :
Ingin bersama walau sebentar saja atau memilih tidak sama sekali?
Ingin merasakan apa yang namanya cinta lalu patah hati?
atau, mencoba mengingatnya sebagai kenangan yang tak dapat diraih?
Cerita ini unik. Dari awal hingga pertengahan akhir, tempat yang menjadi
lokasi pertemuan mereka selalu sama. Tak pernah berubah, seolah itu
sudah menjadi bagian dari janji mereka yang tak terucap. Wine menjadi pilihan terbaik untuk menemani obrolan mereka. Tak ada yang menyadari jika wine-lah yang mempertemukan mereka berdua.
Penulis : Winna Efendi
Penerbit : Gagas Media
Tahun : 2012
Review :
Yang mana yang lebih baik - pernah memiliki lalu kehilangan atau tidak pernah memiliki sama sekali? pg.153Jika dihadapkan pada pertanyaan seperti itu, jawaban apa yang akan kita pilih?
Ingin bersama walau sebentar saja atau memilih tidak sama sekali?
Ingin merasakan apa yang namanya cinta lalu patah hati?
atau, mencoba mengingatnya sebagai kenangan yang tak dapat diraih?
Cinta itu butuh keberanian. Jika kau rasakan, peganglah. Peganglah erat-erat karena ia belum tentu akan kembali lagi. Rasakanlah saja,Nak. pg.143Hidup itu pilihan. Dalam setiap keputusan yang kita ambil, kita sebelumnya dihadapkan pada pilihan. Mengambil keputusan bukanlah hal yang mudah. Sering kali kita salah memutuskan lalu menyesal pada akhirnya. Karenanya, tak banyak yang berani melakukannya. Seperti halnya cinta, manusia cenderung takut tersakiti oleh karenanya lalu memilih untuk tak menyelaminya. Cinta tidak datang setiap saat, ketika ia menghampiri, kita harus memutuskan, apakah kita ingin membuka jalan baginya atau menutup pintu hati kita?
Bagi lelaki itu, waktu lebih baik tidak dapat diputar kembali.
Kenangan lebih baik tidak dapat disimpan seperti kaset. Lebih baik apa
adanya, mengalir seperti seharusnya. pg.26
Mereka adalah dua orang yang tidak saling mengenal. Tidak pernah
menyapa, tapi selalu berada ditempat dan waktu yang sama, melakukan
aktivitas yang berbeda. Menulis adalah kehidupan wanita itu. Bersama
kakaknya, ia membuka usaha wine yang ternyata cukup banyak peminatnya. Dan pria itu adalah orang yang mencicipi wine di kedai Muse setiap
harinya. Bermula dari tatapan yang tak sengaja bertemu, obrolan kecil
pun terjadi. Obrolan mereka hanya seputar aktivitas keseharian mereka.
Tidak pernah lebih dari itu. Tidak ada yang berani memulai tepatnya.
2 komentar :
Ahh thanks for the review, I think I'm gonna recommend this book to my sister because she's a novel freak! :D
CROP.CRIP.CROP
oh, that's good! thanks for visit my blog ;)
Posting Komentar