Pagi
yang cerah di ibu kota, 2 anak kecil saling bercanda gurau sambil berjalan
menuju sekolah mereka yang berada di dekat rumah mereka. SD Mentari Bangsa
merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Jakarta Selatan.
“Jaka, kalo kamu besar ntar kamu mau jadi apa?” tanya
anak perempuan yang bernama Vanilla
“hmm, aku mau jadi pilot Van. Kamu?” anak laki-laki
bertanya balik
“wah berarti ntar kamu bawa pesawat dong? Hebat! Aku mau
jadi dokter, aku mau menolong orang”
“Vanilla..kalo kita besar ntar kita masih bisa bermain
kayak sekarang nggak ya? Apa kita akan jadi orang yang sibuk seperti orang
tuaku?” tanya Jaka
“Jaka ngomong apasih! Tentu saja kita masih bisa main
bercanda kayak sekarang!”
“janji?” Jaka mengulurkan jari kelingkingnya
“janji” Vanilla melingkarkan jari kelingkingnya di jari
Jaka.
10 tahun kemudian…..
Vanilla terbangun dari tidur nyenyaknya karena jam alarm
yang ada di samping tempat tidurnya berdering sangat kuat
“dasar alarm sialan!” bentak Vanilla kepada alarmnya
Vanillapun berdiri dan
bersiap untuk sekolah. Vanilla berjalan dengan gontai ke kamar mandi. Setelah
menyiapkan semua perlengkapan yang akan Vanilla bawa ia pun turun ke bawah dan
sarapan.
“Vani hari ini adalah hari pertama kamu menjadi murid
kelas 12, kamu harus fokus belajar ya nak” ujar mamanya
“iya ma, Vani bakal lebih serius belajar di tahun ini”
jawab Vanilla sambil memakan roti coklat kesukaannya.
Tinn!!Tinn!!
“tuh Jaka udah jemput, sana keluar kasian dia kalo
nunggu” ujar mamanya
“Vani sekolah dulu ya ma!” teriak Vanilla sambil berjalan
menuju mobil Jaka
“Hoi jak! Tumben cepet jemputnya” sapa Vanilla ke Jaka
yang duduk di balik setir mobil toyota Rushnya
“kan udah jadi anak kelas 12 makanya harus rajin dong!”
ujar Jaka
“sok rajin lu jak!”
“hahaha udah siap buat hari pertama sekolah?!” teriak
Jaka
“Siap!!” sahut Vanilla
Vanilla dan Jakatra
merupakan 2 manusia yang mempunyai karakter dan sifat yang bertolak belakang.
Vanilla menyukai pelajaran hitung-menghitung sedangkan Jaka pelajaran
menghafal, mungkin karena itulah Vanilla masuk jurusan IPA dan Jaka jurusan
IPS. Jaka sangat terkenal ramah dan baik sama semua orang dan karena sikap
baiknya ia menjadi cowok yang termasuk “The Most Wanted” istilah cowok ganteng
yang banyak disukai. Selain sikapnya yang baik, Jaka mempunyai wajah yang
ganteng, tubuh tegap dan berkulit putih. Yang paling bikin Jaka jadi terkenal
di SMAnya adalah dia merupakan kapten tim basket cowok di sekolahnya.
Kepribadian Vanilla bertolak berlakang dengan Jaka, Vanilla tidak terlalu dikenal
di SMAnya karena Vanilla sangat sulit untuk bersosialisasi dengan orang yang
baru ia kenal walaupun demikian Vanilla sangat ahli dalam bidang akademik.
Vanilla selalu mendapatkan rank pertama dikelasnya. Hari ini adalah hari
pertama mereka menjadi siswa kelas 12 dan di tahun terakhir pada masa SMA ini
mereka sama-sama berharap akan menjadi Tahun yang indah namun harapan manusia
tidak selalu sejalan dengan apa yang telah Tuhan rencanakan.
Setiba di sekolah Vanillapun langsung mencari kelasnya
sambil berdoa dapat sekelas lagi dengan Mocha. Mochacino atau mocha adalah
sahabatnya dari SMP, Mocha adalah sahabat perempuan Vanilla.
“dua belas IPA 2” gumam Vanilla saat membaca papan nama
kelas yang berada diatas pintu kelasnya
“please give me unforgettable moments for last year in
this school” Vanilla berdoa dalam hati
“Vani?” seseorang menepuk pundaknya
“Mocha?”
“Jangan bilang lo di kelas ini..” ujar Mocha
“Jangan bilang lo….”
“ASTAGA DEMI APA KITA SEKELAS MO!” teriak Vanilla tanpa
memperdulikan siswa lain menatapnya
“ASTAGA Vani!! Sial kenapa gue harus sekelas sama lo sih?
Tuhan kenapa engkau memberikan hamba cobaan yang berat?” ujar Mocha sambil
bergaya sok berdoa
“hahaha!! dasar lu! Udah yuk cari tempat duduk bentar
lagi bel masuk”
Hari pertama pun
terlewatkan dengan cukup menyenangkan. Saat pulang sekolah Vanilla dan Mocha
berjalan ke gerbang bersama.
“Vani apa kabar cowok lu yang namanya Jakarta gak jadi
itu?” tanya Mocha saat mereka berjalan
“Jakarta gak jadi? Cowok gue? AH! Jakatra maksud lo? Dia
sahabat gue!” jawab Vanilla
“alah lo berdua sahabatan tapi kayak pacaran tau Van! Tuh
liat si Jaka udah nunggu lo tuh di depan gerbang. Emang ada ya sahabat cowok
yang seperhatian gitu?”
“dih!! Dibilangin kami berdua Cuma sahabatan doang” jawab
Vanilla sambil menghela nafas udah berapa banyak orang yang nanya-nanyain
tentang hubungan gue sama Jaka? Dan gue harus jawab kalo kami cuma sahabatan?
Tanya Vanilla dalam hati.
“yaudah deh gue doain lo berdua cepat jadian. Sono gih
samperin Jaka kasian nunggu”
“lo susah ye dibilangin. Yaudah gue pulang duluan ya mo!”
ujar vanilla sambil melambaikan tangan ke sahabatnya
Di mobil Jaka mereka
mengobrol
“Jaka, pernah gak lo berpikir kalo kita ini sangat
beruntung?” tanya Vanilla
“beruntung?” tanya Jaka sambil menaikkan satu alisnya
Aduh bisa gak sih lo gak naikin alis lo gitu jak! Lo
keliatan makin ganteng tau maki Vanilla dalam hati
“Iya, kita sangat beruntung Jaka. Coba lo lihat anak-anak
pengamen jalanan itu, mereka gak seharusnya berada di tempat seperti itu dan
bekerja di usia mereka” jawab Vanilla dengan nada sedih
“Ingin rasanya gue bangun sekolah gratis buat mereka. Gue
sering mikir kenapa semakin hari orang-orang semakin gak peduli dengan sesama?
Banyak orang yang lupa bahwa banyak orang yang gak seberuntung mereka. Tapi
mereka yang beruntung dan hidup layak malah gak bersyukur dan bahkan ada yang
berniat buat bunuh diri. Apa mereka semua udah gila ya Jak?” Vanilla
menjelaskan dengan panjang lebar.
“bener juga yang lo omongin Van. Yang bikin gue jijik itu
sama cewek yang suka operasi plastik, diet yang berlebihan dan pake komestik
yang bener-bener menor. Duh gue geli banget tuh sama cewek yang kayak gitu.
Mereka kan udah di kasih karunia sama Allah dengan baik adanya. Kenapa sih
mereka mesti ngubah bahkan dengan tindakan yang menurut mereka itu bisa
mempercantik mereka tapi malah berdampak sebaliknya. Untung lo cewek yang apa
adanya ya Van” ujar Jaka tak kalah panjang
Detak jantung Vanilla
meningkat lebih cepat saat mendengar kalimat terakhir yang di ucapkan oleh
sahabat cowoknya itu. Ada apa dengan jantungnya? Kenapa tiba-tiba berdetak
sangat cepat? Ini aneh.
“Oh iya Van..2 hari lagi kan lo ulang Tahun yang ke 17
tuh. Lo mau kado apaan?” tanya Jaka membuyarkan lamunan Vanilla
“Apa ya? Terserah lo aja deh mau kasih apa”
“sebenernya gue udah punya kado sih gue lo tapi gue kok
kurang yakin sama kado gue ini ya. Menurut gue kado ini biasa-biasa aja gitu
kurang berkesan jadi gue nanya sama lo Van ya siapa tau kalo gue beliin sesuatu
yang lo mau itu bakal jadi kado yang bagus” jelas Jaka sambil tersenyum menatap
dalam mata Vanilla.
Oh god gue mesti periksa ke dokter jantung secepatnya,
kayaknya jantung gue udah gak beres deh suka berdetak lebih cepat ujar Vanilla
dalam hati. Setelah sampai di rumah Vanilla, Jaka langsung pulang karena dia
ada urusan dengan teman-teman basketnya.
Hari-hari berlalu dengan baik, Jaka masih menjemput
Vanilla dan saat ulangan Tahun ke 17 tahun Jaka memberikan kado yang tak
terduga. Jaka memberikan sebuah scrapbook dan video, Vanilla belum sempat
melihat scrapbook dan video itu karena tugas yang sangat menumpuk. Vanilla
merasa setelah ulang tahunnya Jaka menjadi aneh dan tiap kali ia bertemu Jaka
sering menatapnya sangat dalam dan Jantungnya pun akan berdetak sangat cepat.
Dan yang lebih anehnya lagi Jaka sering bertanya “Van ada yang mau lo omongin
gak?” dengan tatapan seperti menunggu sesuatu, saat menanyakan itu Jaka
terlihat seperti menunggu sesuatu yang sangat penting. Tapi apa yang dia
tunggu? Vanilla sering berpikir apa dia telah berbuat janji dengan Jaka dan
melupakannya? Tapi setelah ia pikirkan dengan matang Vanilla tidak menemukan
janji tersebut. Lalu apakah Jaka menunggu seseorang? Tetapi siapa? Dan kenapa
Jaka gak pernah cerita ke dia? Dan pada akhirnya Vanilla pun menyerah dengan
rasa penasarannya biarlah waktu yang menjawabnya.
“Vani, jadi nonton pertandingan basket gak? Ada Jaka kan”
tanya Mocha
“nonton dong! Gue udah gak sabar nih liat
pertandingannya” sahut Vanilla
“yuk capcus ke lapangan gue udah gak sabar lihat anak
basket dari SMA Harapan nih! Katanya sih yang namanya Coffin ganteng loh Van!”
ujar Mocha dengan semangat
Dasar mocha kalo udah
berhubungan sama cowok ganteng langsung deh nyambung. Mereka pun menuju ke
Lapangan basket ternyata lapangan indoor itu telah di penuhi dengan penonton.
Sesaat sebelum memasuki lapangan basket Vanilla melihat Jaka bersama anak
cheers dari SMA Harapan. “Jaka sama siapa sih tadi? Kok gue gak kenal sama itu
cewek ya?” tanya Vanilla dalam hati
“woi! Kenapa muka lu cemberut gitu! Mending lo liat
Coffin noh di lapangan lagi pemanasan tuh! Gilaaaa Van ternyata yang di
bilangin anak-anak bener banget. Dia itu sangat teramat ganteng” sahut Mocha
dengan tatapan memujanya ke arah lapangan. Vanilla yang penasaranpun langsung
melihat ke lapangan dan ternyata apa yang di katakan oleh Mocha benar, tanpa
disengaja Coffin yang sedang melihat ke arah penonton matanya tabrakan dengan
Vanilla. Vanilla seperti merasa dejavu saat melihat mata itu, mata itu
sepertinya pernah ia lihat tapi dimana? Vanilla tak tau apa jawabannya yang
anehnya Coffin malah tersenyum ke arahnya atau mungkin ke arah penonton lain?
Vanilla gak mau terlalu kepedean kan bisa aja ternyata Coffin tersenyum ke
orang lain dan tanpa pikir panjang diapun menoleh ke arah sekitarnya. Semua
orang pada sibuk berbicara dan gak ada yang melihat ke arah lapangan “Dia
senyum ke siapa sih?” tanya Vanilla dalam hati
“Van kok gue ngerasa senyum Coffin tadi itu buat lo ya?
Lo kenal dia ya Van?” tanya Mocha yang melihat kejadian tersebut.
“Ah masa sih? Dia lagi pemanasan mulut kali makanya
senyum gitu, gue aja baru pertama kali ketemu dia kok Mo” jawab Vanilla
“yakali basket ada pemanasan mulut Van. Ada-ada aja lo!”
sembur Mocha. Percakapan merekapun terhenti saat mendengarkan pengumuman bahwa
pertandingan akan segera di mulai. Merekapun ambil posisi untuk menonton
pertandingan ini.
Pertandingan basket di menangkan oleh SMA Harapan! Vanilla
merasa sangat sedih sekaligus aneh dengan sikap Jaka di lapangan. Dia sangat
emosian dan sepertinya dia sedang menutupi masalah yang sangat berat. Setelah
pertandingan Vanillapun pulang sendiri naik taksi karena Jaka udah pergi entah
kemana.
Keesokan harinya berita yang sangat teramat tak terduga
menyambut Vanilla di pagi hari. Vanilla mendapatkan berita bahwa Jaka mengalami
kecelakaan mobil dan Jaka tewas di tempat karena tidak menggunakan seatbelt dan
dia mengalami tabrakan yang sangat parah. Ini suatu hal yang sangat tak
terduga. Setelah mengikuti acara pemakaman Jaka, Vanilla pun mengistirahatkan
dirinya. Di kamarnya Vanilla terus menangisi kepergian sahabatnya itu..bisa
dibilang entah dari kapan tepatnya Vanilla mulai jatuh cinta kepada Jaka tetapi
ia tetap menutupi perasaan itu sebagai rasa sayang kepada sahabat dan hari ini
ia sadar ternyata ia mengerti kenapa jantungnya sering berdetak cepat saat dia
bersama Jaka, kenapa dia merasa sangat kesal saat ia melihat Jaka bersama cewek
lain. Ya Vanilla sadar akan perasaannya di hari dimana cowok yang sangat ia
cintai itu pergi untuk selamanya. Perasaan ini sungguh menyakiti hatinya,
penyesalan memang selalu terjadi di akhir. Sesaat Vanillapun teringat dengan
kado yang Jaka berikan kepadanya untuk ulang tahunnya yang ke 17, Iapun
langsung mencari scrapbook dan CD video yang hadiahkan Jaka.
“hai Van! Ini gue buat videonya pake kamera HP nih, jadi
ceritanya di video ini gue ngajak lo buat inget beberapa kenangan kita dari SD
sampe SMA ini. Nah! Ini SD kita dulu Van masih inget gak lo dulu kalo kita
berdua pernah buat janji di taman ini? Itu janji zaman anak-anak banget ya tapi
setiap kali gue inget sama janji itu gue merasa seneng banget loh! Oke sekarang
gue udah di gedung SMP kita yang tepat di samping gedung SD, di SMP kita tetap
bersama jadi sahabat tapi lo tau gak Van? Saat kelas 3 SMP gue mulai merasakan
ada perasaan yang menyelinap di hati gue. Saat itu gue masih gak tau itu
perasaan apa hahaha lo inget gak sih lo pernah kecebur di kolam ikan yang di
depan kantor ini? Kalo di inget-inget kayak gini jadinya lucu banget ya tapi
asal lo tau saat kejadian itu gue bener-bener khawatir sama lo, gue takut ntar
lo sakit. Nah ini dia tempat kita sekarang! Haha mulai di SMA ini gue udah
ngerti apa perasaan yang datang ke diri gue Van. Ini gedung lapangan basket
indoor, tempat ini adalah tempat favorite gue. Kenapa? Karena lo selalu hadir
di setiap latihan maupun pertandingan yang gue ikutin disini. Van, lo tau gak? Ternyata
gue jatuh cinta sama sahabat gue sendiri. Iya orang itu kamu Vanilla, kamu mau
gak jadi pacar aku Van? Kamu bisa kasih jawabannya kapan aja gak harus cepat
kok Van. Dan kalo kamu nolak aku, kita tetap jadi sahabat aku ya! Happy sweet
17 my Vanilla”
Itulah perkataan Jaka
yang ada di videonya, Vanilla sangat menyesal baru memutar video itu. Tetapi
Vanilla telah bertekad dia bisa menangis sepuasnya hari ini tetapi di hari
berikutnya dia gak mau menangis dengan alasan yang sama. Mungkin ini sudah
takdir yang di buat oleh Tuhan dan yang harus kita ketahui adalah setiap
pertemuan akan berakhir dengan sebuah perpisahan.
1 komentar :
nice! your blog is ery lovely and interesting im glad if you visit my blog, too <3 keep in touch!
xx
beauthi.blogspot.com
Posting Komentar