Aku yang tenggelam
dalam aroma yang kau berikan kepadaku dalam pertemuan pertama kita. Awal
yang hangat saat engkau masih mengeluarkan aroma dirimu di semua orang. Banyak
orang yang menyukai aroma darimu, hingga merekapun merasakannya secara perlahan-lahan
karena mereka tak ingin melewatkan momen itu. Namun akibat aromamu yang begitu
mempesona, orang-orang tak sadar bahwa membiarkanmu begitu lama sungguh
menyiksa dirimu. Engkau memberikan kami awal yang hangat akan kebersamaanmu
dengan kami. Akan tetapi, kami membuatmu tersiksa. kami menduakanmu dengan
aromamu. Lalu saat kami merasakan dirimu…pahit. Rasamu sungguh pahit. Aromamu
begitu memabukkan tetapi kenapa rasa yang kau berikan kepada kami begitu
menyesakkan? kau membuat kami merasakan pahit ini. Sesaat kau membuat kami
menyesal telah mengenalmu..telah bertemu denganmu..tetapi saat kami mengingat
aromamu yang begitu menenangkan pikiran dan hati saat kami menghirupnya..semua
rasa sesal itu pun hilang berganti dengan rasa rindu yang membuncah di dada.
Lagi-lagi kami ingin mencobamu kembali meskipun resikonya kami akan merasakan
pahit yang engkau berikan tetapi kamipun merasakan kebahagiaan bersamanya. Kau sungguh
secangkir kopi hitam panas yang tak terlupakan.